08 Desember 2014

Culture Shock!


Sudah beberapa jam. Sejak sore tadi saya memeras otak! Memikirkan arti culture shock dalam bahasa Indonesia. Setelah berpikir keras tetap saja tidak ingat juga. Akhirnya, setelah beberapa jam mencoba mengingat-ingat, aha! tiba-tiba saya seperti mendapat insight. Arti culture shock adalah GEGAR BUDAYA! Hahahaha. (note: Paragraf lebay)

Dan ini sedikit penjelasan tentang culture shock:

Culture shock is the personal disorientation a person may feel when experiencing an unfamiliar way of life due to immigration or a visit to a new country, a move between social environments, or simply travel to another type of life. One of the most common causes of culture shock involves individuals in a foreign environment (wikipedia).
Jadi gegar budaya alias culture shock merupakan disorientasi (kehilangan daya untuk mengenal lingkungan, terutama yg berkenaan dengan waktu tempat dan orang -KBBI) pribadi yang mungkin dirasakan seseorang ketika mengalami cara hidup yang asing atau baru. Cara hidup yang asing ini misalnya karena imigrasi atau kunjungan ke negara baru, berpindah lingkungan sosial, atau hanya melakukan perjalanan ke jenis lain dari kehidupan (Jenis lain kehidupan? Maksudnya?aih!).  Salah satu penyebab yang paling umum dari gegar budaya melibatkan individu di lingkungan yang asing


Wah, saya jadi terkenang pengalaman culture shock beberapa tahun yang lalu. Niat hati mau tinggal beberapa bulan di Kampung Inggris, supaya bahasa Inggris makin was wes wos. Ternyata hanya bertahan beberapa minggu saja. Padahal baru di Kampung Inggris, belum Inggris beneran, udah culture shock aja, payah!(hiks)


Sebab utama culture shock yang saya alami adalah lingkungan yang asing, terutama tempat kos (disana biasa disebut camp) yang memang seperti camp. Kamar dengan satu tempat tidur untuk 4 orang. Kamar mandi terbatas, jadi harus antri di jam-jam tertentu. Mau mandi pagi dengan tenang tanpa digedor-gedor? Harus bangun jam 3 pagi! Huaa.. (melambai ke kamera tanda menyerah). Dan akhirnya sisa minggu selanjutnya saya habiskan untuk jalan-jalan ke Malang dan kembali ke tanah kelahiran, Jog-ja! Sebenarnya ini culture shock atau memang nggak niat belajar ? ups!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar