09 Desember 2014

Token Ekonomi (1)

http://mamaot.com/wp-content/uploads/2013/09/101_3958-text.jpg
contoh kartu token ekonomi

Token ekonomi itu apa?! Pertanyaan besar yang memenuhi ruang otak saya sejak berteman dengan Ibu-ibu guru BK (Bimbingan Konseling) yang sering menyebut kata asing itu. Karena rasa penasaran inilah akhirnya dalam salah satu tugas kuliah saya membahas si kata asing ini, token ekonomi. Nah, di bawah ini sedikit pengertian token ekonomi dari beberapa jurnal. Monggo, silakan dibaca bagi yang penasaran. :)

Token ekonomi merupakan sebuah konseling untuk mengubah perilaku. Token merupakan objek atau simbol yang dapat ditukar dengan barang atau layanan (Hackenberg, 2009). Bauer dan Shea mengemukakan:

A token economy is an exchange system that provides individuals whose behavior is being changed with near immediate feedback cues on the appropriateness of their behavior (Wolf, Datillo, & Gast, 2003).

Jadi token ekonomi merupakan alat tukar yang disediakan bagi individu yang perilakunya sedang diubah, jika individu berperilaku sesuai yang diharapkan maka akan segera diberikan sebuah token atau tanda sebagai umpan balik.

Konseling dengan token ekonomi diterapkan untuk mengurangi atau menurunkan perilaku negatif atau perilaku yang tidak diinginkan dan meningkatkan perilaku target atau perilaku yang diinginkan (Zlomke & Zlomke, 2003). Token ekonomi adalah penerapan operant conditioning dengan mengganti hadiah langsung dengan sesuatu yang dapat ditukarkan kemudian, disebut operant karena memberikan perlakuan terhadap lingkungan yaitu berupa hadiah terhadap tingkah laku (Mulyani, 2013). Boniecki dan Moore mengungkapkan, dengan adanya hadiah akan mengakibatkan individu memunculkan atau mengulang perilaku yang ditargetkan (Mulyani, 2013).

Token ekonomi tidak memegang nilai riil sebagai alat tukar, melainkan hanya dapat ditukar pada reinforcer (penguat) atau hak istimewa, misalnya; permen, baju, waktu untuk menonton televisi (Wolf, Datillo, & Gast, 2003). Dalam menentukan reinforcer (penguat) seharusnya disesuaikan dengan individu yang dikenai treatment (perlakuan). Dalam lingkup penerapan token ekonomi di kelas, seorang guru dapat menggunakan suatu hal yang menarik bagi siswa. Sebagai contoh dalam pembelajaran di SD, guru dapat menggunakan beberapa hal sebagai reinforcer, misal; alat tulis (pensil, penghapus, penggaris, dll), buku cerita, permen atau makanan kecil.

Sources:
Hackenberg, T. D. (2009). Token Reinforcement: a Review and Analysis. Journal of The Experimental Analysis of Behavior , 91, 257-286.

Mulyani, R. R. (2013). Penerapan Token Ekonomi untuk Meningkatkan Atensi dalam Mengerjakan Tugas pada Anak ADHD. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi , I, 37-47.

Wolf, D. B., Datillo, J., & Gast, D. L. (2003). Effects of a Token Economy System within the Context of Cooperative Games on Social Behaviors of Adolescent with Emotional and Behavioral Disorders. Therapeutic Recreation Journal , 37, 124-141.

Zlomke, K., & Zlomke, L. (2003). Token Economy Plus Self - Monitoring to Reduce Disruptive Classroom Behaviors. The Behavior Analyst Today , 4, 177-181.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar