Melanjutkan studi di luar negeri dengan beasiswa penuh.
Siapa yang tidak mau?! Nah, bulan ini saya membeli buku karya A. Fuadi, penulis
yang sukses dengan novel-novelnya: Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan ( 1 lagi
lupa judulnya!). Buku ini berjenis Self Improvement atau semacam School
Guide, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Tidak terlalu tebal, hanya 184
halaman. Dilihat dari jumlah halamannya ,
harga buku ini memang agak mahal untuk kantong mahasiswa seperti saya. Hihihi.
Harga asli jika membeli di Toko buku Gramedia adalah Rp. 79.000,-. Tapi saya
membeli di toko buku diskon langganan, selain mendapatkan potongan harga 15%,
juga mendapat bonus sampul plastik. Asyik kan! Toko buku diskon
langganan saya adalah: TOGA MAS. :)
Walaupun agak mahal tapi buku ini ‘kecil-kecil cabe rawit’.
Isinya full informasi, full color juga. Ada 100
kiat berburu beasiswa yang ditulis oleh A. Fuadi berdasarkan pengalamannya yang
telah mendapatkan 10 scholarship, fellowship, exchange dan residency
program dari mancanegara.
Pada halaman awal buku ini, kita akan disambut dengan kata bijak
dari Imam Syafi’i:
“Orang berilmu dan beradab tidak
akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri
orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang .”
Uhuk! Setiap membaca kata bijak Imam Syafi’i ini hati
saya jadi sakit, tertusuk-tusuk. Semenjak lahir, sekolah di
Taman Kanak-kanak sampai menjadi mahasiswa saya tidak pernah berpindah dari
Jogja (sedih, puk puk puk!).
Well, tema yang pertama dari buku ini adalah apakah
mungkin sekolah di luar negeri gratis? Nah, disini A. Fuadi
menggambarkan beasiswa itu ibarat pohon mangga yang berbuah lebat. Beberapa
orang mungkin hanya lewat sambil membayangkan betapa ranumnya buah mangga yang
dilihatnya. Sementara sebagian orang berusaha untuk memetik buah mangga dengan memanjat
pohon, menggunakan galah atau tangga. Pohon mangga yang lebat dan ranum itu
adalah gambaran beasiswa yang begitu banyak. Dan orang yang berusaha memetiknya
adalah orang-orang yang berusaha untuk mendapatkannya. Berusaha mencari,
mendaftar, dan mengulang lagi kalau belum diterima, begitu kata A. Fuadi. Tema-tema selanjutnya dalam buku ini adalah:
- Darimana memulai berburu beasiswa?
- Beasiswa itu untuk lulusan apa saja?
- Beasiswa untuk profesi apa saja yang tersedia?
- Kiat mengisi formulir beasiswa.
- Kiat ampuh menghadapi tes dan wawancara.
- Hari pengumuman, lalu apa?
- Hidup dan kuliah di Negeri Orang.
- Sumber beasiswa dari berbagai negara.
Buku ini juga dilengkapi dengan alamat website instansi-instansi
yang menawarkan beasiswa, cocok untuk pelajar dan mahasiswa yang ingin bersekolah keluar
negeri gratis seperti saya (hehehe). Sekian review buku 'jadi-jadian' dari
saya (ampun! masih amatir..). Semoga bermanfaat!:)
Tinggal di kampung halaman juga bagus kok. Saya melihat Jogja itu tempat yang menawan. :)
BalasHapusIya Kak, kan Jogja Istimewa :)))
HapusCuma keseringan macet pas liburan sekarang. Hotel tambah banyak, sampe ada yg pada demo.
Tapi, teetteepp masih mimpi menuntut ilmu di tempat lain. :)
tetap semangaat. pasti bisa.
HapusIyaa. Semangat!! :)
Hapus