Dari SD sampai setua ini masih punya hobby yang sama, hobby les! SD
dan SMP les di bimbingan belajar mata pelajaran secara umum. Lulus SMK sempat
les bahasa Jepang sampai level 4 dan sekarang tidak meninggalkan jejak sama
sekali di memori otak. Waktu kuliah, les bahasa Inggris. Setelahnya les TOEFL dan
sekarang ambil kelas intensif bahasa Inggris lagi. Sudah puas? Belum. Masih ada
rencana les lagi.
Saya merasa ada perbedaan antara ikut les jaman dulu dan sekarang.
Dulu tidak pernah peduli background pengajarnya. Sekarang? Tanya educational
background itu wajib! Padahal pengajar yang mengajar disitu sudah pasti memenuhi
kualifikasi sebagai pengajar. Tapi, lebih nyaman jika tahu background mereka,
supaya lebih merasa yakin belajar dengan mereka.
Oiya, ngomong-ngomong soal pengajar les. Akhir-akhir ini saya geram
dengan pengajar yang santai dan mengajar dengan metode standard, metode yang mengandalkan
game. Mungkin karena keinginan belajar saya saat ini sedang besar, jadi saya
tidak terlalu suka metode pengajaran yang santai dan banyak main-main (sok
serius). Pengajaran yang seperti itu kurang menantang. Maksud saya kurang
menantang adalah kurang bisa membuat kepala nyut-nyutan.
Saya lebih suka pulang les dengan kepala nyut-nyutan. Tanda kalo
signal listrik di otak sedang berusaha membangun jembatan untuk menyeberangi sinaps agar terhubung dengan neuron yang lain (halah!) Tanda kalo saya belajar hal yang
baru begitu.. Hihihi.
Yap! Itulah hobby saya yang aneh. Ada yang punya hobby aneh juga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar