22 Februari 2015

Keramahan Gunungkidul

Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kotamadya. Salah satu kabupatennya adalah Gunungkidul. Kawasan yang sekarang terkenal karena memiliki pantai-pantai indah berpasir putih, yang membuat orang rela melalui tanjakan ekstrim sekedar untuk berfoto disana. :D
 
Eh sepertinya saya pernah bercerita disini tentang salah satu dusun di kabupaten ini. Dusun yang menjadi tempat tinggal saya selama 1 bulan KKN disana. Satu hal yang membuat kangen tempat ini adalah keramahan warganya. Tetapi ada hal-hal lain yang khas dari tempat ini, ini nih:

Remaja
Mau mencari remaja disini? Yang saya temukan adalah anak-anak SD dan SMP. Anak usia SMA sudah jarang tinggal di tanah kelahirannya. Mayoritas merantau untuk bekerja atau sekolah di kota. Waktu itu saya hanya menemukan satu orang anak SMA saja disini.

Pekerja keras dan fisik yang kuat
Kondisi tanah di Gunungkidul kering dan keras ketika musim kemarau, tapi lengket dan becek ketika musim hujan. Mayoritas warganya bekerja di ladang dan dengan kondisi tanah yang seperti ini mereka tetap bersemangat mengolah ladangnya. Pagi-pagi sekali setelah sholat subuh mereka sudah berangkat ke ladang! Mereka juga memiliki fisik yang kuat. Waktu itu, tidak jarang saya melihat ibu-ibu membawa setumpuk kayu,  jerami atau rumput untuk pakan ternak dipundaknya. 
O iya, saya juga melihat anak-anak bersemangat bermain bola diatas tanah yang keras dan kering. Dan dengan bertelanjang kaki! Mereka sepertinya tidak merasa perih dan takut lecet. Hebat!

Nikah muda
Nah.. ini sudah biasa disini. Awalnya saya kaget, karena ada orang seusia saya yang anaknya sudah kelas 3 SD. Saya pikir laki-laki muda yang selalu mengantar anak itu ke masjid dan ke sekolah adalah Om-nya. Ternyata, itu bapaknya! Dan usianya sama dengan saya! Dan saat itu anaknya sudah SD kelas 3! Wow.

Ceria dan suka belajar hal baru
Seperti anak-anak pada umumnya. Anak-anak disini sama cerianya. Dan bersemangat mempelajari hal baru! Mereka rajin sekali menjemput saya ke masjid. Bergerombol di jalan depan rumah pamong yang saya tinggali sambil berteriak, “mbak Ratna.. ayoo TPA...!!” :D
Ini bagian yang sangat saya suka dari seluruh rangkaian kejadian selama KKN. Salah satu program kerja waktu itu adalah mengajar mengaji anak-anak di masjid. Dan dari sinilah pertama kali saya belajar mengajar anak-anak. Dan ternyata mengajar anak-anak itu susah, capek, tetapi membuat kecanduan! :D
 
Anak-anak yang rajin menjemput saya berangkat TPA

Nah, bagaimana? Tertarik ke Gunungkidul? :)




6 komentar:

  1. iya mbak, kalo ke gunung kidul rasanya adem banget ya... tapi kalo ke sana selalu-nya ke pantai sih, krn ga punya tempat stay di sana, hehe... salam kenal :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo mbak Nailil, salam kenal :D
      Banyak pohon-pohonnya, jadi adem ya mbak.. pantainya juga bagus-bagus.
      Sy pernah tinggal disana juga pas KKN aja ini :)

      Hapus
    2. wah wah, asik yaa bisa jadi penduduk sana selama beberapa waktu :D

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Balasan
    1. ooo om Sandy keturunan Gunungkidul, pantes ramah :))

      Hapus