Robbij’alni muqiimash sholaati wa min dzurriyyatiRobbanaa wa taqobbal du’aaYa Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku(QS. Ibrahim : 40)
Setiap membaca doa ini pikiran saya jadi melayang ke sebuah dusun
yang terletak di kabupaten Gunungkidul. Tempat saya Kuliah Kerja Nyata
beberapa waktu lalu. Dusun yang asri dan tenang.
Banyak orang bilang di Gunungkidul air susah. Tapi tidak di dusun ini, disini air melimpah. Warga desa secara swadaya mengelola sumur diesel yang secara berkala mendistribusikan air ke rumah warga melalui pipa-pipa. Jika kebetulan air di bak mandi kosong dan kran sudah tidak menyala, saya cukup mengangkut air dari bak tampungan utama yang dibuat di dekat dapur. Dekat, tapi kadang ngos-ngosan juga karena dapur disini luas. Seukuran 3 kali kamar saya yang panjangnya 3 meter!
Warga dusun ini super duper ramah. Saling sapa ketika berpapasan masih
sangat membudaya. Suatu kali ketika saya berjalan dari langgar (masjid kecil),
seorang bapak yang pulang dari ladang menyapa saya ‘Kondur Mbak, kok
piyambakan?’ (Pulang Mbak, kok sendirian?) Saya menjawab ‘Inggih’
sambil tersenyum semanis mungkin. Setelah itu sepanjang jalan sampai rumah pamong,
saya bertanya-tanya di dalam hati; siapa sih saya ini? bukan siapa-siapa tapi seorang
bapak yang lebih tua dari saya memakai bahasa Jawa kromo untuk menyapa saya. Kondur
adalah bahasa Jawa kromo yang artinya pulang. Bahasa Jawa kromo hanya digunakan untuk
orang yang lebih tua atau lebih dihormati.
Pergi ke langgar adalah salah satu hal yang menyenangkan kala itu. Banyak ilmu yang bisa saya dapat dengan bertemu warga disana. Saya kagum dengan seorang bapak yang menjadi imam langgar. Meskipun hidup di dusun, bermata pencaharian petani, tetapi ilmu agamanya
begitu dalam. Setiap selesai shalat subuh beliau selalu memberikan ceramah
keagamaan kepada jamaah.
O iya, terus terang ketika pertama kali ke langgar ini
saya kaget karena jamaahnya tidak sebanyak jamaah masjid di dekat rumah saya.Tapi jamaah langgar ini adalah para pembelajar sejati.
Setiap kali berceramah, imam langgar akan membacakan satu ayat atau doa untuk
dihafalkan bersama-sama. Salah satunya adalah ayat yang saya tulis diatas. Para
jamaah yang tergolong tidak muda lagi berusaha
menghafal bersama setiap hari selepas shalat subuh.
Pesan dari imam langgar, bacalah doa ini sesering mungkin supaya
kita dan anak cucu kita menjadi orang-orang yang menegakkan shalat dan tidak
tergiur dengan iming-iming apapun untuk mengubah keyakinan, keimanan kita.
Merindukan dusun ini...
Semoga Yang Maha Esa selalu menjaga kedamaian di dusun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar