Assalamu’alaikum...
Awal tahun ini
dunia perfilman sedang ramai membicarakan bagusnya film Assalamu’alaikum Beijing
yang katanya sarat makna kehidupan. Saya sih belum sempat nonton, jadi cuma
stalking dari PM teman-teman yang bilang katanya film ini bagus pake banget. (Ups! ketauan suka stalking):D
Tapi sekarang
saya tidak ingin menulis tentang film Assalamu’alaikum Beijing yang sudah
direview banyak orang, ini tulisan tentang film yang baru saja saya lihat tadi
malam. Nowhere Safe.
Lima jempol deh
untuk film ini (satu jempol pinjam tetangga :p).
Nowhere Safe menceritakan
tentang cyber bullying yang sedang marak di kalangan anak muda Amerika
khususnya.
Tapi ternyata di
Indonesia pun sudah terjadi kasus serupa. Dalam sebuah jurnal penelitian yang berjudul
‘Cyber Bullying sebagai
Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi’ dikatakan bahwa telah terjadi
kasus cyber bullying sebanyak
28%, angka yang cukup besar ya! Tapi dampak dari cyber bullying disini
tidak begitu serius, tidak seperti kejadian di negara lain yang bisa berakhir
serius seperti bunuh diri. Parahnya remaja Indonesia mengganggap cyber bullying hal yang
wajar. Padahal efeknya lebih besar terhadap korban dibandingkan bullying
tradisional. Penelitian ini mengambil sample anak-anak usia SMP-SMA
di 3 kota di pulau Jawa. Iya. Cyber bullying
marak terjadi di kalangan remaja. Seperti dilansir Huffington post:
Menurut statistik, lebih dari 25% dari remaja melaporkan mereka telah mengalami intimidasi melalui ponsel dan media sosial. Sementara 335 remaja melaporkan telah menerima ancaman secara online. Dan 55% dari mereka yang berusia di bawah 18 tahun yang menggunakan media sosial telah menyaksikan langsung intimidasi melalui teknologi informasi.
Perlakuan yang masuk ke cyber bullying diantaranya perlakuan yang
ditujukan untuk mempermalukan, menakut-nakuti, melukai atau menyebabkan
kerugian bagi pihak yang lemah. Cyber bullying dilakukan dengan menggunakan
sarana komunikasi Teknologi Informasi. Seperti social
media yang banyak digunakan anak muda jaman sekarang untuk berkomunikasi:
facebook, path, dan lainnya.
Yaya. Semakin tau deh beratnya jadi orang tua, bagaimana menjaga
anak-anaknya supaya tetap on the right track, menanamkan nilai-nilai moral
supaya tidak bertindak sekehendak hati bahkan berakibat buruk bagi orang lain. Krik
krik krik.
Kembali ke film Nowhere Safe. Film ini terinspirasi oleh kejadian nyata tentang
dua gadis remaja yang menjadikan teman sekolahnya sebagai target bullying. Mereka
berpura-pura menjadi si target, dengan menggunakan akun palsu di media sosial. Di
media sosial mereka menulis komentar yang menyakitkan bahkan kejam mengenai orang-orang
di sekeliling mereka. Karena hal ini, reputasi si target yang bernama Ashley menjadi buruk didepan teman-teman
sekolahnya. Perilaku Ashley di social media dianggap sebagai suatu perbuatan yang kejam dan sangat brutal. Ashley
kehilangan teman dan menjadi korban kekerasan di sekolahnya. Sementara di rumah
pun teror terus berdatangan. Dia dan Ibunya terpaksa melarikan diri dari kota
asal mereka. Memulai hidup baru di tempat lain adalah satu-satunya hal yang bisa
mereka lakukan karena laporan kasus ini ke polisi tidak mendapat tanggapan sama sekali.
Apa yang terjadi di
sekolah Ashley yang baru? Awalnya semua tampak normal. Tapi kebohongan menyebar
lebih cepat daripada
kebenaran. Yap! Bullying berlanjut di sekolah yang baru. Hingga akhirnya,
Ashley mendapat tugas untuk mempresentasikan ‘History of My Life’ dan dia
menceritakan kisah bullying yang dialaminya. Sementara seorang teman membantu
mendokumentasikan presentasi Ashley dan menyebarluaskan di jaringan sekolah dan youtube. Well, film ini
berakhir dengan happy ending. Ashley finally stands up for herself when
bullying starts in her new school.
Source:
Rahayu, Sapty Flourencia. Cyber bullying sebagai
Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi. Journal of Information Systems, Volume
8, Issue 1, April 2012
http://www.huffingtonpost.com/kristen-houghton/nowhere-safe-a-must-see-anti-bullying-film-by-paul-parkinson-_b_5962078.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar